Monday, January 23, 2012

Hindari Lemak Hati / Fatty Liver

BIOLECITHIN

Ingredients :

- Lecithin
-
Vitamin B Complex
-
Choline

Manfaat :

- Fatty Liver / Lemak hati
- Transmisi saraf
- Pengaturan sistem Hormon

Asma yang menyiksa..

VIVA SHIELD
Ingredients :

> Vitamin A (Beta Carotene)
>
Vitamin C (Ascorbic Acid)
> Vitamin E (D-Alpha Tocopherol)
> Selenium
>
Proprietary Blend

Manfaat :

- Alergi
- ANTIOKSIDAN
- Asma
- Meningkatkan kekebalan tubuh
- Diabets Melitus

Breast Cancer / Kanker Payudara

Kanker Payudara

Kanker mengacu pertumbuhan sel tak terkendali. Kanker paling ganas berkembang di organ-organ, seperti paru-paru, payudara, prostat, pankreas dan usus besar tetapi mereka juga dapat berkembang pada jaringan lain dan menyebar. Sebagai kelompok penyakit, kanker merupakan penyebab pertama kematian di Singapura.

Kanker payudara adalah penyakit ganas (kanker) sel-sel yang terdeteksi dalam jaringan payudara. Ini adalah jenis yang paling umum dari kanker di kalangan perempuan di Singapura. Jumlah kasus kanker payudara memiliki lebih dari dua kali lipat selama 30 tahun terakhir. Antara 200-300 perempuan meninggal akibat penyakit ini setiap tahun.

Semua wanita berada pada risiko kanker payudara, khususnya wanita di atas usia 40. Faktor risiko lain termasuk memiliki riwayat keluarga kanker payudara, riwayat kesehatan masa lalu kanker payudara dan kanker ovarium, onset awal menstruasi, menopause terlambat atau memiliki anak pertama setelah usia 30.

Tanda-tanda kanker payudara adalah benjolan tidak nyeri pada payudara atau ketiak, ruam di sekitar puting, cairan yang abnormal dari puting susu, perubahan kulit di atas payudara atau puting susu atau retraksi baru (melesak) dari puting.

Gizi dan faktor gaya hidup mempengaruhi resiko terkena kanker payudara. Diet yang tepat dapat membantu untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda. Penelitian telah menunjukkan bahwa risiko kanker payudara lebih sedikit pada orang yang tidak makan daging, menunjukkan bahwa mengurangi lemak hewani dapat bermanfaat dan asupan lemak yang lebih rendah sekarang dianggap penting. Penelitian internasional telah sepakat bahwa asupan tinggi buah-buahan dan sayuran sangat mengurangi risiko kanker, mungkin karena banyaknya vitamin antioksidan ini C, E dan beta-karoten di dalamnya. Antioksidan mineral selenium menawarkan peran protektif yang sama. Nutrisi antioksidan diperkirakan bekerja dengan menetralkan radikal bebas, yang dibiarkan, dapat mengganggu dengan bahan genetik sel dan memulai kanker. Selenium merupakan elemen jejak yang penting dalam regulasi aktivitas enzim detoksifikasi di hati dan sel-sel tubuh lainnya. Beberapa vitamin B mungkin memiliki peran pelindung untuk bermain di kanker. Riboflavin (vitamin B2), piridoksin (vitamin B6) dan asam folat semuanya terlibat dalam potensi menetralkan karsinogen.

Koenzim Q10 adalah bagian penting dari pelepasan energi dalam setiap sel. Hal ini dapat diturunkan sebagai akibat dari stres yang ekstrim seperti operasi, kemoterapi atau diagnosis kanker itu sendiri. Suplemen 60-120 miligram per hari Koenzim Q10 dapat bermanfaat bagi pasien kanker payudara menjalani pengobatan dan aman pada dosis tersebut.

Asam lemak omega-3 juga bermanfaat bagi pasien kanker payudara karena mereka adalah anti-inflamasi dan mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat. Minyak ikan memiliki efek protektif terhadap kanker payudara. Apakah Anda memiliki diet Anda dievaluasi untuk memastikan bahwa Anda memperoleh cukup nutrisi pelindung untuk mendukung perawatan kesehatan dan pencegahan kanker payudara? Tubuh Anda akan terima kasih!

OxyPower - Meningkatkan oksigenasi seluler. (2 kapsul sebelum makan, dua kali sehari)

Marine Oil - DHA meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melarutkan sel-sel tumor. (3 kapsul sebelum makan, dua kali sehari)

Sequioxide germanium - Meningkatkan oksigenasi selular, menghalangi pertumbuhan kanker. Sebuah imunostimulan kuat. (1 kapsul sebelum makan, dua kali sehari)

SelGuard - Selenium merupakan scavenger radikal bebas yang kuat (1 tablet setelah makan, sekali sehari)

Shalatlah Seperti Shalatnya Orang Yang Hendak Berpisah Dengan Dunia

Mungkin seringkali kita menjadikan shalat hanya untuk menggugurkan kewajiban sebagai seorang muslim, dan jarang sekali shalat kita jadikan seperti shalatnya orang yang hendak berpisah dengan dunia seperti judul pada artikel ini. Simak artikel berikut untuk mengetahui bagaimanakah yang dimaksud “Shalatlah Seperti Shalatnya Orang Yang Hendak Berpisah Dengan Dunia”.


Hadits

Dari Abu Ayub Al Anshari radhiyallahu ‘anhu, dia berkata:

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلِّمْنِي وَأَوْجِزْ قَالَ إِذَا قُمْتَ فِي صَلَاتِكَ فَصَلِّ صَلَاةَ مُوَدِّعٍ وَلَا تَكَلَّمْ بِكَلَامٍ تَعْتَذِرُ مِنْهُ وَأَجْمِعْ الْيَأْسَ عَمَّا فِي أَيْدِي النَّاسِ

“Seorang laki-laki menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata: “Ya Rasulullah. Berilah aku nasehat yang ringkas.” Maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kalau Engkau mengerjakan shalat, maka shalatlah seperti shalatnya orang yang hendak meninggalkan (dunia). Jangan berbicara dengan satu kalimat yang esok hari kamu akan meminta udzur karena ucapan itu. Dan perbanyaklah rasa putus asa terhadap apa yang ditangan orang lain.”

(Hasan. Dikeluarkan oleh Ahmad (5/412), Ibnu Majah(4171), Abu Nu’aim dalam Al Hilyah (1/462) Al Mizzi (19/347) dan Lihat Ash Shahihah (401))

Penjelasan Hadits
Alangkah indahnya ketiga wasiat ini. Apabila dijalankan oleh seorang hamba, maka sempurnalah semua urusan dan tentu dia akan berhasil.

Wasiat pertama, menganjurkan untuk menyempurnakan shalat dan berijtihad agar mengerjakannya dengan sebaik-baiknya. Hal itu dengan menghisab diri terhadap semua shalat yang dikerjakan serta menyempurnakan semua kewajiban, fardhu ataupun sunnah-sunnah yang ada di dalam shalat. Hendaknya juga bersungguh sungguh merealisasikan tingkatan ihsan yang merupakan derajat tertinggi, dengan kehadiran yang betul-betul sempurna di hadapan Rabbnya. Yakni bahwa dia sedang berbicara lirih dengan Rabbnya melalui apa yang dibacanya, yakni doa ataupun dzikir-dzikir lainnya. Tunduk kepada Rabbnya dalam setiap posisi; berdiri, ruku’, sujud, turun maupun naik (dari ruku’ atau sujud serta akan berdiri).

Tujuan yang mulia ini didukung pula dengan kesiapan jiwa tanpa ragu dan rasa malas di hatinya. Bahkan, hatinya senantiasa hadir dalam setiap shalat, seakan-akan itu adalah shalat orang yang akan berpisah (mau meninggal dunia) atau seolah-olah tidak akan shalat lagi sesudah itu (karena wafat).

Sudah dimaklumi bahwa orang yang akan meninggal dunia akan berusaha dengan sunguh-sunguh mencurahkan segenap daya upayanya, bahkan selalu dalam keadaan mengingat pengertian-pengertian dan sebab yang kuat, sehingga mudahlah semua urusannya, lalu itu menjadi kebiasaannya.

Shalat dengan cara seperti itu akan mencegah pelakunya dari semua akhlak yang rendah dan mendorongnya berhias dengan akhlak yang menarik, karena hal itu akan memberi pengaruh dalam jiwanya, yaitu bertambahnya iman, cahaya, dan kegembiraan hati, serta kecintaan yang sempurna terhadap kebaikan.

Wasiat kedua, menganjurkan untuk menjaga lisan dan senantiasa mengawasinya karena menjagapa lisanlah kendali semua urusan seseorang. Jika seseorang mampu menguasai lisannya, niscaya dia dapat menguasai seluruh anggota tubuhnya yang lain. Tetapi jika justru dirinya dikuasai oleh lisannya dan tidak menjaganya dari perkataan yang mengandung mudarat, maka urusannya akan sia-sia, baik agama maupun dunianya. Maka janganlah berbicara sepatah katapun melainkan harus diketahui apa manfaatnya bagi agama atau dunia. Semua pembicaraan yang di dalamnya ada kemungkinan mendapat kritik atau bantahan, hendaknya ditinggalkan, karena kalau dia berbicara maka dikuasai oleh ucapan tersebut, sehingga ia akan menjadi tawanannya. Bahkan, sering kali menimbulkan mudarat yang tidak mungkin dihindari.

Wasiat ketiga, menyiapkan diri bergantung hanya kepada Allah semata dalam semua urusan kehidupan dunia dan akhirat. Tidak meminta kecuali kepada Allah dan tidak bersikap tamak kecuali terhadap karunia-Nya. Juga menyiapkan diri untuk berputus asa terhadap apa yang ada di tangan manusia. Demikian itu karena ‘putus asa’ adalah penjaga. Siapa yang berputus asa dari sesuatu, dia akan measa tidak membutuhkannya. Sebagaimana dia tidak meminta dengan lisannya kecuali hanya kepada Allah maka hatinya pun tidak bergantung kecuali kepada Allah.

Oleh sebab itu, tetaplah menjadi seorang hamba sejati bagi Allah, selamat atau bebas dari pengabdian kepada sesama makhluk. Sungguh, dia telah memilih kebebasan dari perbudakan mereka dan dengan itu pula dia telah memperoleh kedudukan yang tinggi dan mulia. Sesungguhnya bergantung kepada sesama makhluk menimbulkan kehinaan dan jatuhnya harga diri dan kedudukan seseorang sesuai dengan tingkat ketergantungannya kepada mereka.

Wallahu a’lam.

sumber: www.muslimah.or.id