Sunday, June 24, 2012

Macam-Macam Sihir.

Imam Ahmad meriwayatkan, “Telah dituturkan kepada kami oleh Muhammad bin ja’far,dari Auf,dari Hayyan bin al-Ala’, dari Qathan bin Qabishah, dari bapaknya (Qabishah) bahwa ia telah mendengarkan Nabi bersabda,
“Iyafah, tharq dan thiyarah adalah termasuk jibt.”
‘Auf menafsiri hadits ini dengan mengatakan, “Iyafah : meramal nasib dengan menerbangkan burung ; dan tharq :mentafsirannya menurut Al-Hasan, “Ialah suara setan.”(Hadits tersebut isnadnya jayyid. Dan diriwayatkan pula oleh Abu Dawud, an- Nasa’i,dan ibnu hibban dalam Shahihnya dengan hanya menyebutkan Lafazh hadits dari Qabisah, tanpa menyebutkan tafsirannya).
Ibnu ‘Abbas menuturkan : Rasulullah bersabda,
“Barangsiapa mempelajari sebagian dari ilmu nujum,sesungguhnya dia telah mempelajari sebagian ilmu sihir. Semakin bertambah (ilmu yang dia pelajari) semakin bertambah pula (dosanya).” (Hadist riwayat Abu Dawud dan isnadnya shahih)
An-Nasa’i meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah
“Barangsiapa yang membuat suatu buhulan, Lalu meniup padanya (sebagaimana yang dilakukan tukang sihir), maka dia telah melakukan sihir ; dan barang siapa yang melakukan sihir ,maka dia berbuat syirik sedang barang siapa yang menggantungkan diri pada sesuatu benda (jimat).maka dirinya dijadikan Allah bersandar kepada benda itu.”

Dari ibnu Mas’ud bahwa Rasulullah bersabda,
“Maukah kamu aku beritahu apakah ‘adh-h itu ? Ialah perbuatan mengadu domba, yaitu banyak membicarakan keburukan dan menghasut diantara orang-orang .” ( Hadits riwayat Muslim).
Dan Ibnu Umar menuturkan bahwa Rasulullah bersabda
“Sesungguhnya diantara susunan kata yang indah terdapat apa yang di sebut sihir .” ( hadist riwayat al-bukhari dan Muslim)

Kandungan bab ini :
1 Diantaranya macam sihir (jibt) : Iyafah,tharq dan thiyarah
2. pengertian Iyafah dan Tharq
3. ilmu nujum termasuk salah satu jenis sihir.
4.Membuat buhulan dengan di tiupkan kepadanya termasuk sihir.
5. Perbuatan mengadu domba juga termasuk sihir
6. dan termasuk sihir pula ungkapan susunan kata yang indah [ yang membuat kebatilan seolah-olah menjadi kebenaran, dan kebenaran seolah-olah menjadi kebatilan].
Penulis : Syaikh Muhammad at-Tamimi
Courtesy : Kitab Tauhid (Bab 25)

No comments:

Post a Comment