Kesimpulan  tersebut merupakan hasil riset Ratu Ayu Dewi Sartika, mahasiswa program  doktor di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI, Depok. Hasil  penelitian Ratu Ayu Dewi Sartika dalam disertasi berjudul 'Pengaruh  Asupan Asam Lemak Trans terhadap Profil Lipid Darah'.
Menurut  Ayu, masalah gizi di Indonesia menunjukkan adanya transisi  epidemiologis. Maksudnya, penyakit-penyakit 'pembunuh' dulu hanya  didominasi oleh penyakit infeksi. Kini, penyakit mematikan tersebut kian  meningkat oleh penyumbatan pembuluh darah yang merupakan ciri penyakit  modern.
''Penyebabnya antara lain karena gaya hidup sebagian anggota masyarakat yang cenderung lebih sedentary life style (gaya hidup santai yang tak banyak melibatkan gerakan fisik-red),'' ungkap Ayu.
Tingginya  asupan lemak sebesar 80 persen hingga 90 persen berasal dari minyak  goreng. Penelitian sebelumnya menunjukkan, ungkap Ayu, kontribusi  tertinggi asupan lemak total dan asam lemak jenuh berasal dari makanan  gorengan. Beberapa makanan gorengan yang mengandung asam lemak trans  antara lain pisang goreng, ubi goreng, kroket, tempe goreng, singkong  goreng, dan ayam goreng tepung.
''Padahal, jenis bahan makanan  ini pada dasarnya tidak mengandung asam lemak trans,'' ujarnya. Karena  itu, lanjut Ayu, hal ini menarik untuk diteliti. Karena, kemungkinan  terjadinya asal lemak trans pada makanan tersebut berasal dari minyak  goreng hasil pengulangan atau pemanasan dengan cara deep frying.
Kini,  asam lemak trans yang merupakan salah satu jenis asam lemak selain asam  lemak jenuh ini, kian menjadi sorotan. Maklum saja, asam lemak trans  ini dapat meningkatkan kolesterol LDL (K-LDL) alias kolesterol 'jahat',  rasio kolesterol total (K-HDL), rasio K-LDL dan H-LDL, serta menurunkan  kolesterol 'baik' HDL (K-HDL).
Asam lemak trans ini secara alami  terdapat pada ruminansia yaitu hewan yang memamah biak seperti sapi,  kerbau, kambing, dan lain-lain. Selain itu, asam lemak 'jahat' ini juga  berasal dari hasil proses menggoreng deep frying serta margarin atau produk makanan jadi yang menggunakan minyak terhidrogenasi.
Di  Indonesia, ungkap Ayu, data mengenai kadar asam lemak trans dalam  makanan serta rerata asupan lemak trans belum pernah diteliti  sebelumnya. Padahal, konsumsi makanan gorengan di masyarakat Indonesia  cukup tinggi. Karena itu, Ayu melakukan penelitian dengan mengambil  sampel 388 orang di Perusahaan Migas Kalimantan Timur.
Hasil  penelitiannya membuktikan bahwa kontribusi tertinggi asupan asam lemak  trans total adalah makanan gorengan. Selain itu, asupan asam lemak trans  berkorelasi positif dengan asam lemak jenuh. Setiap penambahan asupan  asam lemak jenuh akan menaikkan asupan asam lemak trans sebesar 0,03  energi total.
Efek dua kali lipat
Asam  lemak trans memiliki ikatan rangkap yang terdapat di dalam minyak atau  lemak cair. Asupan lemak trans yang tinggi di atas enam persen dari  energi total secara terus menerus bisa berakibat buruk pada banyak hal.  Menurut Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Miranti  Gutawa, pengaruh negatif asam lemak trans lebih besar dari asam lemak  jenuh dan kolesterol. Konsumsi asam lemak trans akan menaikkan kadar  kolesterol jahat dan bisa menurunkan kadar kolesterol baik. Asam lemak  trans mempunyai efek negatif dua kali lipat dibanding asam lemak jenuh.  Menurut Institute of food science and technology pada 2004,  setiap peningkatan satu persen asam lemak trans dapat meningkatkan kadar  LDL sebesar 0,04 mmol per liter dan menurunkan kadar HDL sebanyak 0,013  mmol per liter.
Asam lemak trans juga bisa menyebabkan bayi  lahir prematur. Pasalnya, konsumsi asam lemak trans pada ibu hamil dapat  mengganggu asupan asam lemak esensial yang sangat dibutuhkan oleh calon  bayi. Sebuah studi menunjukkan, wanita di negara yang mengonsumsi asam  lemak trans tinggi akan menghasilkan ASI dengan kadar asam lemak trans  sebesar 2 persen hingga 5 persen dari total asam lemak susu. European Community Multicenter Study on Antioksidant Myocardial Infraction and Breast Cancer  (EURAMIC) menemukan hubungan positif antara konsumsi asam lemak trans  dengan kanker payudara pada wanita yang telah mengalami menopause.
Jumlah  asam lemak trans dapat meningkat di dalam makanan berlemak, terutama  akibat dari proses pengolahan yang diterapkan. Proses pemakaian minyak  jalantah dapat meningkatkan kadar asam lemak trans. Itu berarti makanan  yang dihasilkannya pun mengandung asam lemak trans. Hal itu bisa  dihindari dengan penggunaan minyak goreng secukupnya, sehingga tidak ada  minyak goreng sisa. Secara alami, asam lemak trnas diproduksi oleh sisa  metabolisme hewan. Secara sintesis asam lemak dapat terbentuk akibat  hidrogensi asam lemak, sehingga menyebabkan terjadinya isomerisasi  ikaatan rangkap bentuk alami menjadi bentuk isomer trans.
Asupan  asam lemak trans penduduk Indonesia diperkirakan sangat tinggi. Hal ini  terkait dengan kebiasaan masyarakat Indonesia mengonsumsi makanan yang  digoreng. Sedangkan di masyarakat kalangan menengah ke atas penggunaan  margarin merupakan penyumbang asam lemak trans. ''Pengunjung restoran  siap saji makin banyak,'' ujar Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI),  Fahmi Idris, di Jakarta beberapa waktu lalu. Fahmi menjelaskan, tren di  Indonesia khususnya anak-anak adalah merayakan ulang tahun di restoran  siap saji. Bahkan, untuk makan sehari-haripun mereka selalu ingin makan fast food.
''Kesibukan  orang, gaya hidup yang diterapkan pada anak, seolah-olah membuat empat  sehat lima sempurna hilang, dan itu berbahaya buat jantung,'' katanya.  Padahal, empat sehat lima sempurna merupakan makanan yang sangat sehat  untuk segala jenis penyakit.
Iktisar:
| - | Beberapa makanan gorengan yang mengandung asam lemak trans antara lain pisang goreng, ubi goreng, kroket, tempe goreng, singkong goreng, dan ayam goreng tepung. | 
| - | Asam lemak trans secara alami terdapat pada hewan yang memamah biak, dari hasil proses menggoreng deep frying, serta margarin atau produk makanan jadi yang menggunakan minyak terhidrogenasi. 
 sumber :http://www.warmasif.co.id | 
 
 
No comments:
Post a Comment